Pendidikan Non Formal FKIP UNTIRTA Menyelenggarakan Seminar Nasional & Prosiding dengan Tema “Transformasi Pendidikan Abad 21 dalam Menyongsong Smart Society 5.0”

Posted on

Sabtu, 20 Juli 2024 – Revolusi industri 4.0 telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk bidang pendidikan. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah membuka peluang baru untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi era Society 5.0. Hal ini merupakan visi masa depan di mana manusia dan teknologi bersatu untuk menciptakan masyarakat yang lebih cerdas, berkelanjutan, dan kolaboratif. Pendidikan memainkan peran penting dalam mewujudkan visi ini dengan membekali peserta didik dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk hidup di era digital. 

Transformasi pendidikan abad 21 menjadi kunci untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi era Society 5.0. Tuntutan tersebut yakni masyarakat harus dapat menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan sosial dengan memanfaatkan berbagai inovasi yang lahir di era Revolusi industri 4.0 seperti Internet on Things (internet untuk segala sesuatu), Artificial Intelligence (kecerdasan buatan), Big Data (data dalam jumlah besar), dan robot untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Society 5.0 juga dapat diartikan sebagai sebuah konsep masyarakat yang berpusat pada manusia dan berbasis teknologi. Transformasi ini harus dilakukan secara komprehensif khususnya pada bidang pendidikan, mulai dari kebijakan yang berorientasi kepada masa depan, kurikulum yang menyesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan zaman, hingga infrastruktur pendukung yang memadai. Berdasarkan kondisi tersebut, maka program studi Pendidikan Non Formal, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema “Transformasi Pendidikan Abad 21 dalam Menyongsong Smart Society 5.0”. Seminar nasional ini bertujuan untuk menghasilkan berbagai pemikiran yang solutif dan inovatif terkait dengan tema yang diusung.

Pemateri yang mengisi Seminar Nasional ini ada tiga orang, yang pertama yaitu Dr. Elih Sudiapermana, M.Pd. selaku Anggota Badan Akreditasi Nasional PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah, juga Dosen di Prodi Pendidikan Masyarakat, Universitas Pendidikan Indonesia. Pemateri yang kedua yaitu Farhan Azis, S.Ak., M.Sc. selaku anggota DPRD Terpilih Kota Serang, dan pemateri ketiga yaitu Ahmad Fauzi, M.Pd. selaku Ketua Prodi Pendidikan Non Formal, UNTIRTA. Acara ini dibuka dan diresmikan oleh Wakil Dekan Bidang Akademik Dr. Hj. Enggar Utari, S.Si, M.Si.

Dr. Elih Sudiapermana, M.Pd. menyampaikan bahwa kemerdekaan pendidikan hendaknya memberikan kesempatan kepada mahasiswa berfikir tanpa dipelopori atau disuruh mengakui buah pikiran orang lain. Beliau menambahkan bahwa mahasiswa harus bereksplorasi dan menemukan pengetahuannya sendiri, sedangkan dosen berperan untuk menstimulus dan memfasilitasi.

Adapun Farhan Azis, S.Ak., M.Sc., menyampaikan bahwa di era yang penuh dengan ketidakpastian, mahasiswa setidaknya mempersiapkan diri dengan menguasi tiga skill, yakni conceptual skills, human skills, dan techical skills. Sedangkan Ahmad Fauzi, M.Pd. menyampaikan bahwa di abad 21 saat ini, hanya 20% lulusan sarjana yang bekerja sesuai dengan displin ilmunya. Dewasa ini, dunia semakin kompetitif, sehingga bukan masanya mempertanyakan kualifikasi pendidikan, namun harus lebih dari itu yakni perlu skill, pengalaman, dan integritas.

*ftr