Tim Task Force Akreditasi Internasional FIBAA Jurusan Pendidikan Nonformal mengikuti Bimtek Kurikulum OBE

Posted on

Jumat, 29 Juli 2022. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa melaksanakan kegiatan Bimtek Standarisasi Kurikulum OBE (Outcome Based Education) dalam Rangka Akreditasi Internasional FIBAA. Sepintas mengenai FIBAA merupakan lembaga penjaminan mutu nasional maupun internasional yang cukup berpengalaman. Pekerjaan yang berorientasi pada pelanggan, efisien, cepat dan fleksibel adalah beberapa ciri khasnya. Kehadiran FIBAA mengakreditasi sesuai dengan standar Dewan Akreditasi Jerman. FIBAA memberikan akreditasi kepada institusi pendidikan tinggi dan program berkualitas tinggi di seluruh dunia. Tugas penjaminan mutu menjadi tanggung jawab institusi pendidikan tinggi. FIBAA mendukung mereka dalam mencapai tujuan yang ditentukan sendiri.

Dalam kesempatan Bimtek tersebut terdapat 5 Program Studi diantaranya Program Studi Pendidikan Non Formal, Manajemen, Agribisnis, Pendidikan Biologi, dan Pendidikan Kimia. Adapun setiap program studi dibentuk tim taks force penyusunan Akreditasi Internasional FIBAA, pendidikan nonformal mengirimkan 6 (enam) orang tim taks force diantaranya Ila Rosmilawati, Dadan Darmawan, Ahmad Fauzi, Herlina Siregar, Indra Sudrajat, dan Moh. Fikri Tanzil Mutaqin. Tim taks force tersebut diharapkan dapat menyusun kurikulum OBE dan melakukan penyelesaian selama bimtek berlangsung. Kegiatan tersebut dibuka secara langsung oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Pengembangan Inovasi, Pengabdian dan Hilirisasi Riset Dr. H. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si. Dalam pembukaanya ia menyampaikan bahwa, akreditasi internasional perlu dilakukan untuk menymbang IKU 8 yaitu Program Studi Berstandar Internasional.

Kegiatan ini sangat penting untuk diikuti oleh Program studi yang akan melaksanakan Akreditasi FIBAA. Berdasarkan keterangan Prihandoko, MIT, Ph.D. sebagai narasumber “Kurikulum OBE untuk Akreditasi Internasional FIBAA” bahwa kurikulum OBE merupakan bagian yang sangat penting Jika kurikulum OBE tidak terpenuhi maka akreditasi internasional akan ditolak, meskipun demikian dapat diajukan kembali setelah masa tunggu minimal satu tahun. Dalam kesempatan tersebut Prihandoko juga menyampaikan Outcome Based Education (OBE) adalah sebuah paradigma di mana pembelajaran dan penilaian/evaluasi secara eksplisit dirancang untuk memastikan pencapaian dan penguasaan hasil pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya.